Belakangan ini, dunia hiburan di Indonesia dihebohkan dengan berita tentang Junior Roberts. Aktor yang terkenal lewat perannya dalam film “Janji Joni” ini dikabarkan mengikuti sebuah ritual yang kontroversial. Ritual tersebut dilaporkan berasal dari agama yang tidak resmi dan dipertanyakan keabsahannya oleh banyak pihak.
Junior Roberts diketahui mengikuti ritual tersebut pada hari Sabtu, 4 September 2021. Menurut keterangan yang beredar, ritual tersebut adalah bagian dari upacara penyembahan dewa-dewi tertentu. Namun, sejak kabar ini bocor ke publik, banyak orang yang meragukan keabsahan agama yang dipraktikkan oleh Junior Roberts.
Salah satu pihak yang meragukan hal tersebut adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ketua MUI Bidang Dakwah dan Pemberdayaan Umat, KH Maruf Amin menyatakan bahwa agama harus memiliki dasar hukum dan pengikutnya harus mematuhi aturan-aturan agama. “Masyarakat harus bisa membedakan antara agama resmi dengan aliran-aliran sesat,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Namun, sebagian orang juga membela hak Junior Roberts untuk memilih keyakinannya sendiri. Mereka berpendapat bahwa setiap orang bebas memilih agamanya sendiri dan tidak boleh diintervensi oleh pihak lain. Beberapa artis pun turut menyuarakan pendapat mereka dalam hal ini.
Salah satu artis yang membela Junior Roberts adalah Denny Cagur. Dalam sebuah acara televisi, Denny menyatakan bahwa “setiap orang berhak memilih agamanya sendiri dan kita harus menghargai itu.” Ia menambahkan bahwa agama apa pun yang dipilih oleh seseorang tidak boleh menjadi alasan untuk merendahkan atau mengejeknya.
Sementara itu, Junior Roberts sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait ritual yang dilakukannya. Namun, melalui akun Instagram pribadinya, ia memposting foto-foto yang menunjukkan bahwa dirinya sedang melakukan ritual tersebut. Ia juga menulis caption singkat yang mengisyaratkan tentang pentingnya spiritualitas dalam hidupnya.
Kasus ini tentu saja menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Di satu sisi, ada yang meragukan keabsahan agama yang dipraktikkan oleh Junior Roberts. Namun, di sisi lain ada juga yang membela haknya untuk memiliki keyakinan sendiri tanpa diintervensi pihak lain. Yang jelas, kasus ini menunjukkan betapa kompleksnya isu-isu keagamaan di Indonesia dan butuh penanganan yang bijaksana dari semua pihak terkait.